Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) adalah ideologi PMII, jelas dan terang. Aswaja merakit konsepsi ideal tentang bagaimana organisasi ini dijalankan dan bergerak. Dalam praktiknya, Aswaja merakit pembentukan identitas personal sebagai hamba yang progresif bagi kader-kader PMII, sekaligus mengkonstruk perpektif kritis guna mempersenjatai marwah, fikroh dan harakah kader. Sederhananya, aswaja berlaku dalam konsepsi fiqh, aqidah dan tasawuf PMII. Hal ini terbukti dalam Muqadimah Anggaran Dasar PMII (alenia keempat) yang jelas menerangkan bahwa haluan PMII adalah aswaja.
Pemilihan ini bukan tanpa sebab, kesamaan nilai (value) dan kultur PMII dengan NU (Nahdlatul Ulama) yang melahirkan ketetapan bahwa aswaja diinterpretasikan PMII dalam laku organisasinya, sebagai pondasi ideal. Tercatat, terdapat 4 ide pokok aswaja: tawasuth, tawazun, i’tidal dan tasamuh. Semua konsepsi ini dijalankan dalam laku manhaj al-fikr, atau yang biasanya dikenal sebagai state of mind (tatanan pikir). Perlu kiranya menjelaskan ulang ini secara pebih gamblang.
State of mind adalah proses dinamis, mengapa demikian? Epistema setiap zaman selalu berganti, namun ideal-substasi akan selalu tetap. Demikian juga aswaja, PMII mengeksternalisasi hal ini tak hanya dalam takaran konsep yang baku, tetapi mekontekstualkan dalam wilayah-wilayah tertentu. Ambilah misal:
Tawasuth (moderat/sikap tengah-tengah): pada kaitannya hal ini, PMII bukan bermaksud tidak konsisten dalam satu keputusan tertentu, atau orang sering mengatakan bahwa moderat itu inkonsisten, tidak berpihak. Bukan demikian, makna tawasuth adalah memijak dalam arus yang tidak timpang, ketimpangan kiri-kanan yang sekarang ini muncul memang seyogianya diluruskan dalam arus tengah. Moderat berarti meluruskan apapun yang timpang, khususnya state of mind. PMII dalam praktiknya mengedepankan haluan yang proses penyimpulannya tidak tergesa-gesa, menganalisis segi kemaslahatan dan prospek kepentingan masyarakat secara umum.
Tawazun (seimbang dalam segala prospek): hal ini berkorelasi langsung dengan sikap tawasuth, ketertengahan PMII juga bertujuan menyeimbangkan semua proses dinamisasi atas state of mind tersebut. Tetap berpijak pada basis naqli (teks) dan juga membuka ruang proses ijtihad (aqli). Keterhubungan keduanya membidani kesimpulan yang menghasilkan nilai-nilai keagamaan dan membuka ruang analisis sosial yang kritis-transformatif. Tanpa adanya keseimbangan, seringkali manusia mengalami kebimbangan spritual dan hanya condong pada pemberhalaan nalar semata, atau bahkan sebaliknya.
I’tidal (tegak lurus): artinya, kemantapan state of mind menghasilkan gagasan-gagasan yang kokoh, ilmiah, yang dapat diuji dan dievaluasi. I’tidal berarti mengawal kebenaran sampai keakar-akarnya, radikal dalam berpikir dan konsisten dalam menjalankan praktik-praktik ideologis
Dan terakhir tasamuh (toleransi): toleransi berarti sikap respect (menghormati) state of mind orang lain, ideologi orang lain, tetapi tidak menerimanya sebagai laku politis. Mengapa demikian? Ideologi itu abadi, sekalipun organisasinya berlaku, organisasi bisa berdiri lagi. Maka, sikap tasamuh difungsikan sebagai olah penerimaan sekaligus menolak. Menerima dalam kehadiran eksistensi orang lain atas kesamaan atas keimanan, namun menolak dalam konsteks organisasi. Karena, perang wacana adalah keniscayaan dalam budaya ilmiah dan PMII sebagai organisasi wajib mendinamisasi sektor ini.
Dalam hal lain, saya tertarik memposisikan aswaja dalam rumusan Mulla Sadra, Sadra menjelaskan bahwa tujuan keberadaan eksistensi manusia ialah harakah al-jawhariah atau substansial motion (gerakan proporsional/potensial/substansial). Sadra kekeh mengatakan bahwa visi manusia adalah untuk bergerak kearah yang lebih proporsional, menuju kebaikan/kemaslahatan dan kesempurnaan eksistensial. Tidak ada tujuan yang mulia selain hal ini. Eksistensi kader PMII ialah mengkreasikan wujudnya diberbagai ruang-ruang baru, “wujud” yang dimilikinya wajib dihibahkan dalam urusan kemaslahatan, ia menempa dirinya sebagai proses pencipataan nilai-nilai kebaikan untuk masyarakat, sekaligus ia menginternalisasi realitas riil masyarakat sebagai proses dirinya menuju kebaikan, maka jawhariah berarti “dengan tegas berani untuk hadir/eksis demi proses pencipataan atas kebaikan/kemaslahatan”
Melanjutkan dari hal itu, perlu juga kiranya ditanamkan satu kesadaran fungsional atas state of mind ini. Yakni, kader PMII harus dengan lantang mengatakan bahwa raison d’etre (alasan keberadaannya atau tujuan hidupnya) adalah untuk dan demi PMII, demi agama Islam serta demi ibadahnya di NU. Pengabdian adalah pangkal dari state of mind. Pikiran itu akan berguna jika jelas sasarannya, artinya tidak ada kesia-sian dalam pengalamannya-perjuangan hidup untuk PMII dan NU. Sebab, manusia seringkali kehilangan tujuan hidupnya karena tidak sadar akan eksistensinya, eksistensi sesamanya dan eksistensi tuhannya.
Semua pembahasan ini bertujuan menghidupkan kembali kesadaran ber-PMII yang mulai lapuk dikaratkan zaman. Generasi sekarang hidup ditengah arus kebimbangan. Generasi milenial adalah generasi yang serba adaptif atas teknologi, mudah kecanduan dan seringkali luntur semangatnya karena pembaharuan-pembaharuan yang dengan cepat berganti. Imbasnya juga mengena di tubuh PMII, kader sekarang acapkali mudah patah arah dan semangat. Mudah tergiring isu terbaru tanpa telaah kritis. Maka dari itu, kader PMiilenial harus kembali pada pertanyaan apa state of mind-mu? Dan apa raison d’etre-mu?
Penerapannya sederhana, state of mind PMII adalah aswaja, nilai yang terjelaskan di atas tadi harus benar-benar diamaliyahkan. Dijalankan semaksimal mungkin secara dinamis. Sedangkan, raison d’etre PMII adalah khidmat-jihad membela NU, agama Islam dan pengabdian kepada PMII tanpa “tapi” dan “tepi”. Jika hal ini sudah dipahami, dipastikan kader-kader itu akan ber-PMII secara kaffah. Kaffah dalam berpikir dan bergerak, dipastikan akan terbernarkan nilai manhajul fikr wal harakah. Selagi ia berpikir, ia juga bergerak.
Kantor Cabang PMII, Tulungagung, 26 September 2022
Kowim Sabilillah
Cytotec Purwokerto
Cytotec Temanggung
Cytotec
Cytotec Blora
Cytotec Trenggalek
Cytotec Brebes
Cytotec Kota Surakarta
Cytotec Klaten
Cytotec Sragen
Cytotec Pati
Cytotec Kota Pekalongan
Cytotec Purbalingga
Cytotec Bantul
Cytotec Demak
Cytotec Sleman
Cytotec Sumenep
Cytotec Kota Tegal
Cytotec Jogja Kota
Cytotec Gunungkidul
Cytotec Situbondo
Cytotec Bangkalan
Cytotec Sukoharjo
Cytotec Magelang Kota
Cytotec Purworejo
Cytotec Kota Semarang
Cytotec Kulonprogo
Cytotec Tegal
Cytotec Wonogiri
Cytotec Kota Salatiga
Cytotec Yogyakarta
Cytotec Ungaran
Cytotec Wonosobo
Cytotec Jember
Cytotec Malang
Cytotec Bojonegoro
Cytotec Nganjuk
Cytotec Lamongan
Cytotec Sampang
Cytotec Madiun
Cytotec Magetan
Cytotec Ponorogo
Cytotec Sidoarjo
Cytotec Banyuwangi
Cytotec Bondowoso
Cytotec Ngawi
Cytotec Gresik
Cytotec Mojokerto
Cytotec Jombang
Cytotec Lumajang
Cytotec Surabaya
Cytotec Tulungagung
Cytotec Probolinggo
Cytotec Blitar
Cytotec Pasuruan
Cytotec Pamekasan
Cytotec Pacitan
Cytotec Kediri
Cytotec Mojokerto Kota
Cytotec Kediri Kota
Cytotec Jawa Timur
Cytotec Kota Malang
Cytotec Probolinggo Kota
Cytotec Blitar Kota
Cytotec Batu Kota
Cytotec Madiun Kota
Cytotec Pasuruan Kota
Cytotec Tuban
Cytotec Jawa Tengah
Cytotec
Herbal
Herbal
Cytotec Banjarnegara
Cytotec Batang
Cytotec Karanganyar
Cytotec Boyolali
Cytotec Cilacap
Cytotec Grobogan
Cytotec Jepara
Cytotec Kebumen
Cytotec Kendal
Cytotec Kudus
Cytotec Magelang
Cytotec Pekalongan
Cytotec Pemalang
Cytotec Rembang
RSUD REMBANG
Puskesmas
Apotik
Aborsi
Misotab
Gastrul
Cytotec
Jual Cytotec
Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan
Obat Telat Datang bulan
Obat Pelancar Haid
Misoprostol
inflesco
invitec
em kapsul
pil tuntas
Cyrux